Menjadi wirausahawan muda bukan lagi sekadar impian bagi siswa SMK. Di era persaingan industri yang ketat, kemampuan teknis memang penting, tetapi soft skills seperti disiplin, kreativitas, komunikasi, daya juang, dan soft skills lainnya kini menjadi “senjata utama” yang menentukan sukses atau tidaknya usaha yang dijalankan. Banyak lulusan SMK memiliki keterampilan teknis mumpuni, namun ketika menghadapi tantangan dunia usaha, mereka sering kewalahan karena kurangnya pengalaman praktis dan kemampuan non-teknis. Melalui pendekatan yang tepat, SMK bisa menjadi laboratorium kewirausahaan, yaitu tempat siswa tidak hanya belajar teori atau praktik teknis, tetapi juga membangun karakter, keberanian mengambil risiko, dan kemampuan beradaptasi.
Mengapa Wirausaha Penting Bagi Siswa SMK? SMK didesain untuk mencetak tenaga terampil siap kerja. Namun lapangan kerja formal sering terbatas, sementara jumlah lulusan terus bertambah. Kewirausahaan menjadi pilihan cerdas, yakni memberi kemandirian ekonomi, menumbuhkan inovasi, dan membuka peluang baru.
Menjadi pengusaha muda bukan hanya soal bisa membuat produk atau jasa. Dibutuhkan mental tangguh, kreativitas, kemampuan mengambil risiko, dan soft skills lainnya dalam merealisasikannya.
Supraba dan Rahdiyanta (2013) menemukan bahwa pengetahuan kewirausahaan, pengalaman praktik industri, dan dukungan keluarga sangat memengaruhi kesiapan siswa untuk berwirausaha. Semakin banyak pengalaman nyata, semakin tinggi keyakinan mereka membuka usaha sendiri. Amenan dan Sukidjo (2016) mencatat bahwa motivasi berwirausaha dan lingkungan keluarga menjadi faktor kunci. Tanpa dorongan atau teladan, semangat siswa mudah padam.
Selain itu, Wulaningrum dan Hadi (2019) menunjukkan bahwa soft skills siswa cukup baik (75–78% untuk kepemimpinan dan interpersonal), tetapi aspek manajemen diri dan komunikasi masih bisa ditingkatkan. Padahal, dunia usaha menuntut kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan menghadapi tekanan secara konsisten.
Beberapa tantangan utama siswa SMK dalam berwirausaha meliputi:
- Kesenjangan praktis: Manajemen keuangan dan pemasaran sering menjadi kelemahan.
- Kurangnya pengalaman nyata: Praktik industri dan proyek usaha langsung sangat menentukan kesiapan mental.
- Dukungan lingkungan: Keluarga dan sekolah memegang peranan penting dalam membentuk motivasi dan karakter siswa.
- Integrasi soft skills yang belum konsisten: Kreativitas, keberanian mengambil risiko, dan kemampuan adaptasi masih perlu penguatan.
- Keterbatasan fasilitas dan mentor: Beberapa sekolah kurang memiliki unit usaha, pelatihan, dan pembimbing yang memadai.
Melalui strategi yang difokuskan pada soft skills siswa SMK, hal ini bisa menjadi “senjata utama” yang memperkuat kemampuan teknis mereka, membangun mental tangguh, dan menumbuhkan kesiapan menghadapi dunia usaha (Firna et al., 2024).
Siswa SMK memiliki potensi besar untuk menjadi pengusaha muda, tetapi soft skills menjadi faktor penentu kesuksesan. Sekolah yang mampu mengintegrasikan praktik kewirausahaan, pembinaan karakter, dan dukungan lingkungan akan mencetak generasi muda yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap mencipta kerja. Dengan kombinasi yang tepat, SMK bukan sekadar tempat belajar keterampilan teknis, tetapi laboratorium wirausaha yang melahirkan pengusaha muda tangguh dan kreatif.
Tim Redaksi: Indra Dwi Rizqianto
Referensi:
Amenan, & Sukidjo. (2016). Kesiapan berwirausaha siswa SMK se-Kabupaten Lombok Tengah ditinjau dari motivasi, informasi bisnis, dan lingkungan keluarga. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 3(1), 1–13. https://doi.org/10.21831/hsjpi.v3i1.9699
Firna, L., Inayah, N., Prihadi, R. R., & Wardoyo, S. (2024). Pengembangan soft skills melalui pendidikan vokasional di SMK untuk menjawab kebutuhan industri. Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 2(12), 681–686. https://gudangjurnal.com/index.php/gjmi/article/view/1177
Supraba, S., & Rahdiyanta, D. (2013). Kesiapan berwirausaha siswa SMK kompetensi teknik komputer dan jaringan di Gunungkidul. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(3), 347–358. https://doi.org/10.21831/jpv.v3i3.1848
Wulaningrum, T., & Hadi, S. (2019). Soft skills profile of vocational school students in Yogyakarta City for entering the industrial world. Jurnal Pendidikan Vokasi, 9(3), 217–228. https://doi.org/10.21831/jpv.v9i3.24944