Kesiapan Berwirausaha di Tengah Bonus Demografi sebagai Tantangan dan Peluang bagi Indonesia

0 13 Oktober 2025

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, menyatakan bahwa negara akan memasuki masa bonus demografi menjelang tahun 2045, dimana estimasi menunjukkan bahwa sekitar 70 persen penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif (15–64 tahun) (Putri, 2023).

Meski demikian, kesiapan masyarakat untuk menjadi wirausaha masih sangat terbatas. Berdasarkan paparan Menteri Budi Santoso pada acara di UGM tanggal 23 Mei 2025, rasio kewirausahaan Indonesia baru sekitar 3,3 persen dari total populasi. Dari hampir 65 juta pelaku UMKM, hanya sebagian kecil yang “benar-benar bagus” atau berhasil mengelola bisnisnya secara berkelanjutan (Setiawan, 2025). Perbandingan internasional menunjukkan bahwa angka tersebut masih di bawah negara tetangga. Malaysia dan Thailand telah mencatat rasio kewirausahaan di atas 4 persen, sementara Singapura bahkan mencapai ± 8,6 persen (Nur, 2025).

Potensi Indonesia dengan bonus demografi sangat besar apabila jumlah penduduk usia produktif bisa dimobilisasi menjadi pelaku ekonomi aktif, bukan hanya pekerja, tetapi pencipta usaha. Namun data terkini menunjukkan bahwa rasio kewirausahaan masih jauh dari ideal, pendidikan dan sistem pendukung masih kurang aplikatif, dan akses modal serta ekosistem usaha masih membatasi.

Salah satu penyebab rendahnya minat dan kesiapan berwirausaha adalah kurangnya pendidikan kewirausahaan yang aplikatif di tingkat sekolah dan perguruan tinggi. Studi Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa sebagian besar program pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih bersifat teoritis dan belum mendorong entrepreneurial mindset secara nyata (Mustika & Jatmiko, 2023).

Maka dari itu, diperlukan intervensi sistematis dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk memperkuat kesiapan berwirausaha penduduk Indonesia. Upaya ini mencakup peningkatan literasi kewirausahaan, penguatan pendidikan vokasi, serta kebijakan insentif bagi startup dan UMKM berbasis inovasi.

Jika intervensi kebijakan dan pendidikan dilakukan secara sistematis dan terpadu, Indonesia berpeluang tidak hanya mengejar target kewirausahaan tetapi juga mencetak wirausaha yang berkualitas, berkelanjutan, dan mampu menciptakan nilai tambah nyata bagi ekonomi nasional.


Tim Redaksi: Indra Dwi Rizqianto

Referensi:

Mustika, F. M. R., & Jatmiko, B. P. (2023). Kemenkop UKM: UMKM di Indonesia perlu perkuat “Entrepreneurial Mindset.” Kompas.Com. https://umkm.kompas.com/read/2023/09/02/070607783/kemenkop-ukm-umkm-di-indonesia-perlu-perkuat-entrepreneurial-mindset

Nur, V. P. (2025). Tingkat rasio kewirausahaan Indonesia 3,57%, tertinggal dari Malaysia dan Singapura. Kontan.Co.Id. https://nasional.kontan.co.id/news/tingkat-rasio-kewirausahaan-indonesia-357-tertinggal-dari-malaysia-dan-singapura

Putri, V. K. M. (2023). Bonus demografi Indonesia 2045. Kompas.Com. https://money.kompas.com/read/2023/07/10/103212026/bonus-demografi-indonesia-2045?page=all

Setiawan, J. H. W. (2025). Mendag ungkap rasio wirausaha RI 3,3%, kalah dari Malaysia dan Thailand. Detik.Com. https://www.detik.com/jogja/bisnis/d-7928712/mendag-ungkap-rasio-wirausaha-ri-3-3-kalah-dari-malaysia-dan-thailand

Silahkan Sign In untuk memberi komentar...
  • Tidak ada komentar !
Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si.

Status : Owner

  • Buku Tamu